Pengen Dapet Kunci Jawaban Ujian Nasional? Serius (?)

Ujian Nasional (UN) untuk jenjang Sekolah Menengah Atas (SMA)/sederajat sudah di depan mata. Hanya perlu menghitung hari kalian akan merasakan euforia UN. UN itu heboh. Mulai dari paketnya yang selalu bertambah setiap tahun, pengacakan paket oleh pengawas, kabar UN sebagai penentu kelulusan, dan kabar-kabar yang bisa menaik-turunkan emosional setiap siswa.
 
Salah satu problem yang sangat sering dihadapi oleh siswa adalah masalah mental. Seringkali siswa merasa kurang atau bahkan tidak percaya diri dengan kemampuan diri sendiri. Mereka mengandalkan secarik kertas, sebongkah sms, atau jenis informasi illegal lainnya, alias contekan.

Contekan bisa berupa catatan kecil tentang materi, atau bahkan berupa kunci jawaban yang super instan tanpa perlu berfikir apakah jawaban itu benar atau salah. Kunci jawaban inilah yang sangat sering dikejar oleh sebagian besar siswa SMA/Sederajat. Meskipun paket UN sudah ditambah, meskipun sudah diacak, meskipun sudah menggunakan sistem bar code, namun entah kenapa semua itu tak menghalangi si penyebar kunci jawaban maupun si siswa itu sendiri. Mereka selalu punya cara mengatur semua itu.

Bagaimana sih sebenarnya sistem dari penyebaran kunci jawaban itu sendiri? Kami pernah men-survey di lapangan langsung. Bahkan kami melihat semua itu secara nyata di sebagian kegiatan mereka. Sebagian yang akan kami bahas adalah dugaan. Sebagian lagi kenyataan.

Pertama, kunci itu tersebar karena awalnya soal tersebut sudah di pegang oleh sebagian orang dalam. Bahkan bisa jadi yang mereka dapatkan adalah kunci jawabannya langsung. Kemudian si orang pusat ini membagikan/menawarkan kepada orang lain. Nah, beberapa orang yang lain ini akan menawarkan ke orang lain atau bahkan langsung ke koordinator tiap daerah. Jadi, setiap daerah sudah ada beberapa stocker atau koordinator daerah kunci jawaban. Setiap koordinator akan menawarkan kepada koordinator setiap sekolah. Koordinator di setiap sekolah bisa merupakan guru atau bahkan siswa itu sendiri. Kemudian si koordinator setiap sekolah akan menawarkan kepada setiap siswa di sekolah mereka.

Langkah berikutnya adalah siswa memesan dengan membayar sejumlah uang ke koordinator setiap sekolah. Bisa 50ribu, 75ribu, 100ribu, bahkan ada juga sampai jutaan rupiah. Dengan harga yang berbeda, setiap siswa bisa mendapatkan kunci jawaban dengan jawaban yang berbeda. Semakin murah, maka semakin banyak nomor yang kosong atau tidak ada jawabannya. Semakin mahal, maka akan semakin banyak nomor yang ada jawabannya. Namun, tetap saja semua jawaban di kunci jawaban itu belum bisa dipastikan kebenarannya.

Kemudian si koordinator setiap sekolah akan membayarkan uang yang terkumpul kepada si koordinator tiap daerah dan seterusnya. Trus bagaimana kunci jawaban itu diberikan?

Kunci jawaban tidak akan diberikan secara langsung (lengkap semua mapel) dalam satu hari. Kunci jawaban itu juga tidak akan diberikan di hari-hari sebelum ujian nasional. Namun, kunci jawaban itu akan diberikan tepat sesaat sebelum Ujian Nasional. Biasanya waktunya sangat mepet dengan Ujian Nasional setiap harinya sesuai mata pelajaran yang akan diujikan. Kunci diberikan atau dikirim dalam bentuk foto. Kemudian foto itu di cetak sendiri oleh koordinator setiap sekolah. Kemudian kunci tersebut digandakan (fotokopi) sebanyak siswa yang memesan. Si koordinator setiap sekolah harus ke tempat fotokopi pagi-pagi sekali. Setelah berhasil digandakan, maka kunci jawaban akan dibawa ke sekolah dan diberikan kepada koordinator/perwakilan setiap kelas untuk dibagikan. Sungguh ironi melihat semua itu terjadi begitu mudahnya.

Catatan penting yang perlu diperhatikan!
  1. Kunci jawaban Ujian Nasional tidak bisa menjadi acuan pasti kalian karena bisa jadi kunci jawaban itu datangnya telat. Jadi, ketika UN berlangsung, kalian belum bisa membawa kunci jawaban itu. Bayangkan kalian hanya mengandalkan kunci jawaban, dan kunci tersebut tidak kalian bawa, bahkan mata pelajaran itu yang menurutmu paling susah. Apa yang akan kalian rasakan? Apa yang akan kalian lakukan?
  2. Kunci jawaban Ujian Nasional tidak bisa menjadi acuan pasti kalian karena ada sebagian nomor yang dikosongi atau sengaja tidak diperlihatkan jawabannya. Apalagi kalian membelinya dengan harga murah. Dan biasanya nomor yang dikosongi sebagian besar adalah nomor soal yang sulit dikerjakan.
  3. Kunci jawaban Ujian Nasional tidak bisa menjadi acuan pasti kalian karena jawaban yang ada di kunci tersebut belum tentu benar. Ada sebagian besar jawaban itu salah ketik, atau bahkan sengaja disalahkan.
  4. Kunci jawaban Ujian Nasional tidak bisa menjadi acuan pasti kalian karena belum tentu kalian bisa melihat jawabannya, ada pengawas yang selalu siaga mengawasi kalian.
  5. Kunci jawaban Ujian Nasional tidak bisa menjadi acuan pasti kalian karena biasanya kualitas fotokopi jelek sehingga kunci jawaban tidak terlihat sebagian atau bahkan tidak terlihat sama sekali.
  6. Kunci jawaban Ujian Nasional tidak bisa menjadi acuan pasti kalian karena kalian harus teliti memperhatikan kode di setiap kunci jawaban dan mencocokkannya dengan yang ada di soal ataupun kunci jawaban Ujian Nasional. Apabila salah sedikit saja salah melihat kode, bisa jadi jawaban yang kamu ambil adalah jawaban yang sepenuhnya salah.
Itu hanya sebagian. Masih banyak alasan bahwa kunci jawaban UN tidak bisa menjadi acuan pasti. Jadi, kalian harus bisa berfikir lebih kritis apakah ingin tetap mengandalkan kunci jawaban atau mengandalkan kemampuan pribadi. Percayalah pada kemampuan kalian sendiri. Percaya bahwa kalian itu bisa. Ingatlah bahwa ada banyak pengawas dunia maupun akhirat. 

Semangat!! Fight for UN!! Semoga kalian yang percaya pada kemampuan sendiri, SUKSES!!! Untuk yang masih mengandalkan contekan, segeralah introspeksi diri!!
Author Pengen Kuliah
Dipublikasikan oleh Admin (Aditia Prasetio)

Pengen Kuliah ~ Partner Merangkai Impian
Punya penemuan? atau punya ide menarik? atau punya tulisan/gagasan/pengalaman yang ingin dibagikan? Kirim tulisanmu ke webinfokuliah@gmail.com .
Mau dapet info ter-up-to-date setiap hari? Klik di sini dan temukan pengenkuliah di platform favoritmu!

Post A Comment

Tidak ada komentar :

1. Berkomentarlah dengan bahasa yang sopan. Tunjukkan bahwa anda adalah orang berpendidikan yang senantiasa menjaga etika.
2. Komentar tidak boleh menyinggung SARA, Porno, dan sejenisnya
3. Dilarang menggunakan akun Anonim.