Beberapa Hal Ini Layak Kamu Lakukan Jika Kamu Terlanjur Salah Jurusan
Salah jurusan memang hal yang cukup membuat tidak nyaman bahkan menyakitkan bagi sebagian besar orang. Salah jurusan biasanya disebabkan karena ketidaktahuan atau ketidaksengajaan atau sikap asal-asalan saat memilih atau sikap pasrah saat memilih.
Baca juga : Tips Memilih Jurusan yang Tepat Bagi Kita ~ Biar Gak Salah Jurusan
Nah, jika kamu merasa terlanjur salah jurusan, ada beberapa hal yang layak kamu lakukan. Berikut informasinya.
1. Cari pengalaman di bidang yang lebih sesuai
Jika kamu merasa salah jurusan, cobalah membekali diri dengan pengalaman–baik pengalaman magang atau organisasi–yang lebih sesuai dengan minat dan skill kamu.
Misalnya, kamu mahasiswa jurusan Teknik Industri yang ternyata merasa lebih bisa cocok di bidang Manajemen Pemasaran. Kalau kamu sudah menyadari ketidakcocokan ini, carilah kesempatan magang di fungsimarketing. Di kepanitiaan kampus, ambillah role yang mengharuskan kamu menjalankan banyak fungsi marketing seperti Divisi Publikasi.
Pengalaman ini akan stand out di resume kamu jika setelah lulus kamu memutuskan mengambil jalur karir yang berbeda dengan jurusan kuliahmu.
2. Selain pengalaman, bekali diri dengan skill yang relevan
Hal yang lebih penting dari asal universitas dan jurusan kamu adalahskill. Sama seperti poin 1 di atas, kamu tidak hanya harus memiliki pengalaman, tapi juga membuktikan bahwa kamu memiliki strength di bidang tersebut.
Memakai contoh di poin 1, jika kamu sudah memiliki beberapa pengalaman di fungsi marketing baik di magang atau kepanitiaan, saat mencari pekerjaan cobalah highlight pencapaian-pencapaian kamu di pengalaman kamu tersebut.
Misalnya, saat menjadi bagian dari Divisi Publikasi, kamu berhasil mendatangkan ribuan pengunjung ke suatu acara dengan memanfaatkan media sosial Skill ini akan jauh lebih dilihat oleh perusahaan dibandingkan latar belakang pendidikan kamu.
3. Perluas jejaring di bidang yang ingin kamu tekuni
Poin ini tidak boleh dilupakan. Jika bidang yang ingin kamu tekuni bukan makanan sehari-hari kamu di bangku perkuliahan, otomatis kamu harus memiliki inisiatif untuk mengembangkan jejaring di luar kampus.
Misalnya, lagi-lagi memakai contoh di poin sebelumnya, kamu bisa mengikuti berbagai meetup, workshop, atau kompetisi yang berhubungan dengan bidang marketing. Hal ini akan mempertemukan kamu dengan teman-teman maupun mentor di bidang tersebut, sehingga kamu bisa belajar serta mendapatkan akses ke berbagai opportunity dari mereka.
4. Saat sedang tidak semangat, ingat lagi sudah seberapa jauh kamu melangkah
"Aku tahun depan mau ikut SBMPTN lagi aja, lah! Stres nih di sini!"
"Waduh, umur kamu udah berapa? Yakin mau lulus kuliah di umur 26 tahun?"
Namanya juga salah jurusan, wajar kalau kamu sering merasa tidak semangat kuliah. Semakin mendekati tingkat akhir, alih-alih berpikir untuk semakin ingin menyelesaikan pendidikan kamu justru sering berkhayal untuk memulai semuanya dari awal lagi.
Saat sudah begini, kamu harus "cepat kembali ke alam nyata". Tanyakan ke dirimu sendiri: yakin kamu punya energi untuk mengulang semuanya dari awal? Untuk duduk satu angkatan dengan orang-orang yang usianya 2-3 tahun lebih muda dari kamu? Untuk lulus di usia 25 atau 26 tahun, sementara kebanyakan lowongan buat fresh graduates punya batas maksimal usia pelamar?
Kamu sudah melangkah jauh sekali. Kalau harus ulang dari awal lagi, apa kabar usaha kamu selama ini?
5. Yang paling asyik sih, kamu bisa mengkolaborasikan minatmu yang sebenarnya dengan latar belakang pendidikanmu
Mengkolaborasikan gimana nih maksudnya?
Contohnya begini. Kamu mahasiswa jurusan Akuntansi yang sebenarnya punya minat di bidang musik. Sembari nge-band, kamu bisa banget mengaplikasikan ilmu Akuntansi kamu dengan menyusun pembukuan dan memaksimalkan cashflow band-mu. Band yang sukses juga butuh manajemen cashflow yang baik, bukan? Jadi selagi belum mampu menyewa akuntan sendiri, kamu dan band-mu bisa banget memanfaatkan ilmu akuntansi kamu untuk urusan ini.
Memang nggak mudah jadi mahasiswa salah jurusan. Tapi, bukan berarti kamu harus putus asa. Pintu karirmu masih lebar terbuka, kok!
Yang pasti, salah jurusan bukan alasan kamu bisa malas-malasan. Yang terasa "salah" cukup jurusanmu saja. Jangan hidup dan masa depanmu juga
Sumber : hipwee
Post A Comment
Tidak ada komentar :