Mahasiswa Universitas Mataram Terapkan Teknologi Smart Cacao Dryer Berbasis Hybrid Untuk Membantu Kelompok Tani
Desa Lembah Sempage merupakan salah satu desa yang berada di Kecamatan Narmada, NTB. Desa ini memiliki potensi sumber daya alam yang cukup melimpah terutama pada sektor perkebunan. Kakao atau cokelat merupakan sektor perkebunan yang lebih dominan di tanam. Biji kakao yang sudah matang, kemudian di keringkan secara manual dengan mengandalkan sinar matahari yang membutuhkan waktu 3- 4 hari. Dan apabila musim hujan, proses pengeringan menggunakan asap dari kayu yang dibakar, tentu ini akan menurunkan kualitas dari biji kakao tersebut. Hal inilah yang dilakukan oleh kelompok tani Tumbuh Subur salah satu kelompok tani di Kecamatan Narmada, yang diketuai oleh Bapak Marzuki. Kelompok Tani ini melakukan panen seminggu sekali, dengan kuantitas biji kakao hingga 4 kg biji. Dan membutuhkan waktu 9 hingga 10 hari bila di tambahkan dengan proses pengeringannya.
Hal itulah yang mendorong kelompok PKM T dari Universitas Mataram yang beranggotakan Zamzami (S1 Agroekteknologi), Alan Maulana Karisma (S1 Teknik Sipil), Sindi Nopita Agustina (S1 Pendidikan Matematika), Adi Septiawan ( S1 Manajemen) dan Rangga Alif Faresta (S1 Pendidikan Fisika) untuk menciptakan suatu alat pengering biji kakao yang efisien untuk mempersingkat waktu pengeringan. Dimana alat ini menggunakan Pemanas dari Kawat Kasa yang menyerap sinar matahari dan Dari elemen pemanas (Hybrid). Dengan mesin ini pengeringan untuk 4 kg biji kakao hanya membutuhkan waktu 3 hingga 4 jam. Diharapkan alat ini dapat berguna bagi kelompok tani Tumbuh Subur.
Punya penemuan? atau punya ide menarik? atau punya tulisan/gagasan yang ingin dipublikasikan? Kirim tulisanmu ke webinfokuliah@gmail.com .
Labels
Inovasi
Mantap
BalasHapusLuar biasa selamat ya
BalasHapusSemoga sukses
BalasHapusSemoga di mudahkan
BalasHapussemangat kawan-kawan, tetap istiqomah dalam menginspirasi untuk negeri...
BalasHapusKomentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapuskeren
BalasHapus