Hasil UN SMA di Jawa Timur Tidak Memuaskan
[SURABAYA] Kepala Dinas Pendidikan Jatim, Saiful Rachman, mengumumkan
hasil ujian nasional (UN) SMA/MA dan SMK 2015 yang mendapat nilai
rata-rata 5,5 kebawah, tercatat sekitar 35% dari jumlah total peserta
UN.
Total peserta UN SMA/MA sebanyak 231.982 siswa, dan yang memperoleh
nilai dibawah 5,5 sebanyak 39.874 siswa. Sedangkan jumlah peserta UN SMK
sebanyak 195.365, dan yang memperoleh nilai dibawah rata-rata sebanyak
57.854 siswa.
“Kondisi ini memang cukup memprihatinkan kendati tidak bisa dibandingkan dengan hasil UN 2014 yang pelaksanaan dan fungsinya memang berbeda,” ujar Saiful Rachman dalam keterangan persnya yang diterima SP, Selasa (12/5) sore.
Lebih lanjut diuraikan, untuk UN di Surabaya, SMAN 5 memasuki peringkat kelima nilai UN terbaik se-Jatim. Sedangkan SMAN 15 Surabaya masuk peringkat ketujuh nilai UN terbaik se-Jatim. Saiful mengimbau agar setiap sekolah untuk tetap mengarahkan siswanya yang memperoleh nilai dibawah 5,5 untuk mempersiapkan diri mengikuti UN Perbaikan tahun depan.
“Sekali lagi hasil ini murni. Tapi sekolah tetap mengarahkan siswanya mengikuti UN Perbaikan,” ujarnya usai membagikan Daftar Kolektif Hasil Ujian Nasional (DKHUN), Selasa (12/5) sore.
“Gurunya, kepala sekolahnya, dinasnya juga, ini jangan-jangan memang sengaja tidak serius mendorong siswa-siswinya untuk meraih nilai tertinggi dalam UN 2015,” ujar Saiful Rachman yang mantan Kepala Badan Diklat Jatim itu dengan nada menyindir. Namun demikian, Saiful kurang setuju dengan kriteria nilai UN yang diusulkan oleh Kementrian Pendidikan dan Kebudayan (Kemendikbud). Kriteria itu ialah dengan memetakan setiap sekolah dalam indikasi kecurangan.
“Saya tidak setuju kalau kriterianya seperti itu. Karena ini UN murni,” tegasnya. Ia menambahkan kalau UN berbasis komputer (CBT) dan berbasis tulis (PBT) tidak bisa diperlakukan sama. Disinggung mengenai siswa yang mendapat nilai UN dibawah rata-rata dipastikan gugur dalam Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN), Untuk hal itu, Saiful menyerahkan kebijakan tersebut kepada masing-masing sekolahnya.
“Dari awal saya sudah ingatkan, walau bukan penentu kelulusan, tetap digarap serius soal UN karena akan menjadi bagian untuk memudahkan diri masuk perguruan tinggi negeri,” katanya sambil membenarkan, bahwa dalam SNMPTN juga ditentukan dari perguruan tinggi masing-masing. Saiful menyatakan pengumuman UN 2015 SMA/MA dan SMK sederajat se-Jatim serentak akan diumumkan pada, Jumat (15/5).
Sementara itu dalam pelaksanaan UN SMP/MTs dan sederajat belum lama ini mengakibatkan seorang siswa SMP Muhammadiyah 8, Benjeng, Kabupaten Gresik, bernama M Rizal Ramadhan, mengalami depresi cukup berat karena memikirkan (hasil) UN.
Ia mulanya mengaku kurang bisa mengerjakan soal UN karena grogi,
bukan tidak kesulitan. Karena terus memikirkan hasilnya yang tidak
maksimal, membuat Rizal harus tinggal sementara di zal Rumah Sakit
Angkatan Laut Dr Ramelan, Surabaya, sejak Kamis (7/5) lalu.
Dokter spesialis kejiwaan Iman Santosa Sp KJ di RSAL Surabaya, membenarkan, bahwa Rizal dilanda depresi yang cukup berat karena sangat memikirkan UN yang disebutkannya tidak sulit namun ia justru grogi dan pikirannya buntu. Humas RSAL, Letkol Widawati Hartono Apt MKes, yang dikonfirmasi terpisah menyatakan, bahwa pasien Rizal mengalami nyeri lambung akibat depresinya meningkat tajam usai UN. “Dia memang gampang depresi setiap kali hendak ulangan, apalagi ujian,” ujarnya. Belum bisa dipastikan, apakah Rizal akan mengikuti ujian ulang tahun depan. [ARS/L-8]
Post A Comment
Tidak ada komentar :
1. Berkomentarlah dengan bahasa yang sopan. Tunjukkan bahwa anda adalah orang berpendidikan yang senantiasa menjaga etika.
2. Komentar tidak boleh menyinggung SARA, Porno, dan sejenisnya
3. Dilarang menggunakan akun Anonim.