Duck Syndrome: Pura-pura Tenang, Meskipun Dalam Tekanan

 

Sumber: generalintelligences.org

Halo, PK friends! Apakah kalian pernah di depan khalayak umum berusaha untuk terlihat tenang meskipun dalam tekanan? Memang dalam menghadapi masalah setiap orang mempunyai cara tersendiri. Terkadang ada yang menghadapi dengan emosi, tetapi ada juga yang berusaha untuk tetap tenang meskipun dalam tekanan. Nah, kondisi itulah yang disebut duck syndrome.

Istilah duck syndrome digunakan untuk menjelaskan suatu fenomena populer karena belum secara resmi dikatakan sebagai gangguan mental. Duck syndrome biasanya dialami oleh mereka yang masih muda seperti siswa, mahasiswa, atau bahkan pekerja.

Awal mula istilah duck syndrome muncul dari Stanford University. Hal tersebut dilatarbelakangi oleh kebiasaan mahasiswa Stanford yang menampilkan diri seperti bebek di tahun pertama kuliah. Maksudnya adalah saat bebek berenang terlihat sangat tenang padahal di bawah air kakinya berusaha sekuat tenaga agar tetap mengapung. Dibalik mereka yang terlihat tenang padahal sedang melakukan perjuangan yang besar.

Berikut ini 3 jenis duck syndrome yang sering dialami oleh orang dewasa muda. Cekidot!

1. Membandingkan Diri Sendiri dengan Orang Lain

Sumber: gubinas.lt

Kalian pasti pernah mendengar atau bahkan mengalaminya sendiri setelah membaca kalimat di atas. Merasa bahwa diri sendiri masih kurang dari orang lain. Apalagi saat kita mengetahui apa yang berhasil dicapai oleh orang lain, tetapi kita sendiri masih dalam proses untuk mencapainya. Tentu hal tersebut akan membuat kita membandingkan diri sendiri dengan apa yang sudah dicapai oleh orang lain.

Tips menghadapinya adalah harus bisa menerima kemampuan yang ada dalam diri kita sendiri. Dengan begitu tidak akan membuat kita membandingkan kemampuan diri sendiri dengan orang lain.

2. Dunia Maya vs Dunia Nyata

Sumber: shutterstock

Jenis duck syndrome yang kedua ini biasanya seseorang tampil berbeda antara dunia maya (sosial media) dengan dunia nyata (kehidupan sehari-harinya). Pasalnya, jenis duck syndrome ini mereka ingin terlihat sukses, kaya dan bahagia di sosial medianya. Padahal faktanya dia harus rela bekerja keras atau bahkan sampai berhutang.

Tipsnya adalah kita harus lebih jujur dalam menerima diri sendiri. Selalu mempunyai mindset bahwa apa yang sudah Tuhan berikan kepada kita adalah yang terbaik untuk diri kita sendiri.

3. Berjuang Sendiri
Sumber: pexels

Jenis duck syndrome yang terakhir ini dapat dikatakan paling bahaya. Mengapa? Karena berkaitan dengan persoalan mood seperti gangguan kecemasan, depresi atau lainnya. Tips dalam menghadapinya yakni jangan pernah malu untuk meminta bantuan kepada orang lain disaat diri kita sedang dalam kesusahan. Dalam hal ini kita butuh bantuan dari keluarga atau psikolog untuk membantu persoalan yang sedang kita alami.

Melansir dari laman alodokter, berikut ini beberapa tips yang dapat membantumu untuk menjaga kesehatan mental agar tidak mengalami duck syndrome, diantaranya:
1. Melakukan konseling
2. Mengenal kapasitas diri sendiri
3. Belajar mencintai diri sendiri (love your self)
4. Meluangkan waktu untuk diri sendiri (me time)
5. Mengubah mindset menjadi lebih positif
6. Jalani gaya hidup sehat

Nah, itulah 3 jenis duck syndrome dan beberapa tips untuk menjaga kesehatan mental. Jika kalian mengalami duck syndrome jangan pernah malu dan takut untuk mencari pertolongan. Tetap semangat dan salam sehat!

Dipublikasikan oleh Admin (Evy Nazilatun)

Pengen Kuliah ~ Partner Merangkai Impian
Punya penemuan? atau punya ide menarik? atau punya tulisan/gagasan/pengalaman yang ingin dibagikan? Kirim tulisanmu ke webinfokuliah@gmail.com .
Mau dapet info ter-up-to-date setiap hari? Klik di sini dan temukan pengenkuliah di platform favoritmu!

Post A Comment

2 komentar :

  1. dalam menghadapi masalah setiap orang mempunyai cara masing-masing.,

    BalasHapus
  2. Apalagi saat kita mengetahui apa yang berhasil dicapai oleh orang lain, tetapi kita sendiri masih dalam proses untuk mencapainya.

    BalasHapus

1. Berkomentarlah dengan bahasa yang sopan. Tunjukkan bahwa anda adalah orang berpendidikan yang senantiasa menjaga etika.
2. Komentar tidak boleh menyinggung SARA, Porno, dan sejenisnya
3. Dilarang menggunakan akun Anonim.