Mahasiswa UB Manfaatkan “kecoa” Sebagai Pakan Murah untuk Lele
Empat mahasiswa Fakultas Peternakan telah memanfaatkan kotoran ayam sebagai budidaya serangga ceremenje yang masih satu keluarga dengan kecoa untuk dimanfaatkan sebagai pakan ikan lele dan dapat mengurangi biaya pakan sebesar 50%. Ceremenje ini memiliki kandungan protein tinggi sekitar 36% dibandingkan kecoa biasa yang proteinnya 18%. Empat Mahasiswa Fakultas Peternakan Universitas Brawijaya diantaranya Himatul Ilma Silfia, Iraniar Yuni Arsari, Muhammad Sulthoni Ashari, dan Saadatin Nurul Jannah dengan dosen pembimbing Joko Prasetyo, STP. M.Si dan mengangkat suatu sistem pertanian terintegrasi yang disebut InFAc (Integrated Farming and Aquaponic System): Sistem Integrasi Budidaya Lele dengan Pemanfaatan Kotoran Unggas dan Ceremenje dengan Sistem Aquaponic, dimana sistem tersebut memanfaatkan kotoran ayam yang belum termanfaatkan dan menimbulkan pencemaran udara untuk dimanfaatkan sebagai media budidaya ceremenje menjadi pakan ikan lele yang murah dan dapt mengurangi penggunaan pelet yang harganya semakin naik.
Dokumentasi pribadi kelompok mahasiswa |
Program ini dilaksanakan di salah satu sentra ayam terbesar di Indonesia, yaitu Desa Tembalang Kecamatan Wlingi Kabupaten Blitar merupakan desa yang rata-rata penduduknya bekerja sebagai petani, penduduk di desa Tembalang hampir di setiap rumah terdapat ternak ayam yang hanya sebagai ternak peliharaan. Kotoran ayam yang menumpuk, masih belum bisa di manfaatkan dan menimbulkan polusi udara bagi masyarakat sekitar. Dengan adanya program inFAc, kotoran ayam yang menumpuk dapat termanfaatkan untuk budidaya ceremenje dan dapat mengurangi bau dari kotoran ayam.
Program inFAc ini bekerja sama dengan kepala desa Tembalang dan anggota Karang Taruna Dharma Abadi untuk membantu mensukseskan langkah awal pemberdayaan masyarakat. Ketua Karang Taruna mengatakan bahwa program ini sangat membantu dan bermanfaat bagi anggota karang taruna,untuk kemajuan karang taruna Dharma Abadi.
"Kami sangat berterimakasih kepada Mahasiswa Universitas Brawijaya yang telah membantu karang taruna kami, dalam membangun dan memajukan karang taruna Dharma Abadi” Katanya pada saat sosialisasi.
Dokumentasi pribadi kelompok mahasiswa |
Kepala Dusun Krebet mengatakan bahwa program seperti ini sebelumnya sudah pernah dilakukan di desa Tembalang, namun hanya sekedar pembinaan organisasi saja belum terjun langsung dalam hal kegiatan kerja seperti ini, dan dengan adanya program ini, anggota karang taruna dapat menerapkan langsung teori yang didapatkan, dan dapat menjadikan Karang taruna Dharma Abadi menjadi lebih maju lagi.
“Pada dasarnya kegiatan pembinaan seperti ini sudah ada, namun hanya berupa pembinaan dari desa, kalau yang terjun langsung dalam kegiatan nyata seperti ini, masih belum pernah dilakukan sebelumnya” Jelas Pak Saropan Selaku Kepala Dusun Krebet.
Selain itu, anggota karang taruna yang ikut serta dalam kegiatan juga juga mengungkapkan bahwa mereka senang dengan adanya program InFAc, dengan adanya ini, karang taruna menjadi lebih produktif dari yang sebelumnya, dan dapat menjadi inovasi baru dalam pemberian pakan ikan lele, sehingga nanti program ini dapat dilanjutkan oleh anggota karang taruna.
Post A Comment
Tidak ada komentar :
1. Berkomentarlah dengan bahasa yang sopan. Tunjukkan bahwa anda adalah orang berpendidikan yang senantiasa menjaga etika.
2. Komentar tidak boleh menyinggung SARA, Porno, dan sejenisnya
3. Dilarang menggunakan akun Anonim.