Tingkatkan Kreativitas dan Wirausaha dengan Pangan Lokal di Pondok Pesantren Nurul Huda Kecamatan Mantup-Lamongan pada Masa Pandemi Covid-19

 

Saat ini, Indonesia bahkan seluruh dunia tengah mengalami bencana non alam yang sedang mewabah. Setahun lebih wabah tersebut menyerang di berbagai penjuru dunia. Salah satu kegiatan untuk mengupayakan peningkatan kesehatan yaitu dengan cara menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat serta menjaga pola makan dengan memakan makanan yang bergizi seimbang.

Selain menjaga kesehatan dengan menerapkan pola makan yang seimbang, makanan halal dan higienis menjadi salah satu kunci utama dalam agar terhindar dari penyakit. Sebagaimana dalam lingkup pesantren, pangan halal memiliki peranan penting. Salah satu anggota KKN kelompok 23 menjelaskan bahwa “Sebagai seorang muslim, kita diharuskan untuk mengkonsumsi makanan/minuman yang halal”.

Adanya Covid-19 tidak hanya berdampak pada bidang kesehatan saja namun berdampak pada berbagai bidang terutama di sektor perekonomian. Berbagai masalah perekonomian mulai muncul sejak masa pandemi Covid-19. Permasalahan ekonomi membuat banyak masyarakat di perkotaan maupun pedesaan mengalami dampaknya. Kabupaten Lamongan menjadi salah satu wilayah yang terkena dampak perekonomian.

Jantung pisang merupakan salah satu pangan lokal yang banyak tersedia di wilayah Lamongan terutama di kawasan pelosok. Jantung pisang sendiri banyak diolah dalam bentuk sayur yang dimana tidak semua menyukainya. Oleh karena itu, adanya permasalahan tersebut, mahasiswa Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya Kuliah Kerja Nyata kelompok 23 bermaksud untuk menggelar kegiatan penyuluhan dan juga pelatihan pemanfaatan jantung pisang yang dilaksanakan di Pondok Pesantren Nurul Huda Kecamatan Mantup Kabupaten Lamongan.

Upaya dalam pemanfaatan jantung pisang sendiri sebelumnya telah dijelaskan oleh Husnul Hotimah selaku anggota KKN kelompok 23. Hal tersebut dipaparkan agar para santri mengetahui cara pengolahan jantung pisang sehingga dapat dijadikan ide usaha.

Selain itu, kegiatan KKN kelompok 23 juga memaparkan tentang bagaimana cara agar produk menjadi lebih menarik melalui pembuatan desain dan logo dalam pengemasan produk. Hal tersebut dijelaskan oleh Blytania Ega Mawarda selaku anggota KKN kelompok 23 sehingga produk dapat menarik perhatian konsumen.

Dalam peningkatan upaya kreativitas santri, KKN kelompok 23 juga mengadakan pelatihan pembuatan logo dan produk dari olahan jantung pisang. Produk olahan jantung pisang yang banyak dipilih oleh para santri yaitu nugget karena banyak disukai oleh kalangan santri. Selain itu, KKN kelompok 23 membuat kombinasi pelatihan dan lomba pembuatan nugget jantung pisang yang ide tersebut banyak dipilih oleh para santri.

Itulah tadi berbagai upaya yang dilakukan oleh mahasiswa KKN kelompok 23 Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya. Diharapkan para santri dapat mengembangkan ide tersebut yang diperoleh dari hasil pelatihan mahasiswa UNUSA KKN kelompok 23 sebagai upaya dalam pemanfaatan pangan di wilayah Pondok Pesantren Nurul Huda Kecamatan Mantup Kabupaten Lamongan.

(Artikel dikirim oleh anggota KKN kelompok 23 Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya)


Dipublikasikan oleh Admin (Evy Nazilatun)

Pengen Kuliah ~ Partner Merangkai Impian
Punya penemuan? atau punya ide menarik? atau punya tulisan/gagasan/pengalaman yang ingin dibagikan? Kirim tulisanmu ke webinfokuliah@gmail.com .
Mau dapet info ter-up-to-date setiap hari? Klik di sini dan temukan pengenkuliah di platform favoritmu!

Post A Comment

Tidak ada komentar :

1. Berkomentarlah dengan bahasa yang sopan. Tunjukkan bahwa anda adalah orang berpendidikan yang senantiasa menjaga etika.
2. Komentar tidak boleh menyinggung SARA, Porno, dan sejenisnya
3. Dilarang menggunakan akun Anonim.