Yuk Kenalan dengan Prodi Tasawuf dan Psikoterapi!
Sumber: https://kalam.sindonews.com/read/153398/70/dunia-sufi-guru-palsu-bisa-jadi-tampak-seperti-asli-1599131351 |
Halo Pejuang Kuliah!
Pada kesempatan kali ini, penulis akan mengenalkan
salah satu jurusan yang masih asing di telinga masyarakat. Apa itu? Ya, apa
lagi kalau bukan prodi Tasawuf dan Psikoterapi. Sebagai mahasiswa Tasawuf dan Psikoterapi,
sering sekali penulis mendapat respons yang sedikit kurang nyaman ketika
ditanya perihal jurusan. Seperti, “Hah,
pasti nanti susah cari kerja!” “Emang
kamu mau jadi apa?” “Nantinya, prospek
kerjanya gimana?” “Emang kamu mampu?”
dan lain sebagainya.
Pada awalnya hal itu membuat penulis minder dan insecure. Bahkan, sempat ingin berhenti
kuliah di tahun pertama. Namun, setelah tetap memutuskan untuk lanjut, akhirnya
penulis merasa sangat bersyukur, serta dapat memahami orang lain yang sering
memberikan respons seperti itu, karena penulis yakin bahwa respons yang
demikian disebabkan jurusan Tasawuf dan Psikoterapi masih belum dikenal luas
oleh masyarakat kita. Maka dari itu, penulis mengajak sobat PK untuk berkenalan
dengan prodi Tasawuf dan Psikoterapi.
Apa sih Prodi
Tasawuf dan Psikoterapi itu?
Tasawuf dan Psikoterapi adalah dua disiplin ilmu
yang diintegrasikan menjadi satu. Tasawuf atau dapat juga disebut dengan
Sufisme di dalam Islam diartikan sebagai ilmu untuk mengetahui bagaimana cara
menyucikan jiwa, menjernihan akhlak, membangun lahir dan batin serta untuk
memperoleh kebahagian yang abadi. Sementara itu, Psikoterapi adalah usaha
penyembuhan untuk masalah yang berkaitan dengan pikiran, perasaan, dan
perilaku. Dengan demikian, prodi Tasawuf Psikoterapi adalah prodi yang mengkaji
topik-topik terkait masalah kejiwaan dengan pendekatan psikologis dan sufistik.
Lalu, apa saja yang
dipelajari di Prodi ini?
Wow sobat PK! Kalian tahu nggak, kalau penulis sendiri sampai speechless sama mata kuliah di jurusan ini. Karena sepertinya
beberapa mata kuliah di prodi lain juga diajarkan di prodi ini, loh. Mau tahu apa saja? Yuk simak
penjelasan berikut ini:
1.
Belajar Tasawuf
Pastinya
yang namanya jurusan tasawuf, jelas belajar tasawuf, dong! Tenang saja buat kalian yang lulusan SMA/SMK atau bukan dari
alumni pondok atau juga yang jurusan di sekolahnya dulu bukan berbau agama
Islam. Di sini, mahasiswa akan diajarkan dari awal tentang ilmu tasawuf. Dengan
begitu, semua mahasiswa dapat memahami apa itu tasawuf. Namun, jika memiliki
waktu lebih, gunakan juga untuk belajar mandiri mencari berbagai literatur. Jangan
hanya mengandalkan penjelasan dari dosen atau diskusi kelas.
Ada
banyak lingkup pembelajaran tentang tasawuf. Di antaranya, Sejarah Tasawuf,
Sejarah Tarekat, Hadis-hadis Sufi, Tafsir Ayat-ayat Sufi, Maqamat, Tasawuf
Sunni, Tasawuf Falsasfi, Tasawuf Kontemporer, Tarekat Mu’tabaroh, dan masih
banyak lagi, yang mana tugas di beberapa mata kuliah tersebut mengharuskan mahasiswa
untuk terjun langsung ke tempat pengamal tasawuf atau yang sering dikenal
dengan Tarekat. Dengan demikian, mahasiswa dapat belajar langsung berbagai
amalan di dalam tarekat tersebut untuk dipraktikkan di kehidupan sehari-hari.
Sudah dapat teori dari kelas, masih dapat teori+praktik langsung di lapangan,
asik bukan?
2.
Belajar Agama
Islam
Sudah
pasti, dari nama prodinya saja jelas berbau agama Islam, maka tentu saja jika
di dalamnya banyak belajar tentang Islam. Sebab jika ingin memasuki dunia tasawuf,
kita harus mengenal ilmu-ilmu Islam lainnya terlebih dahulu. Karena banyak yang
mengatakan bahwa ilmu tasawuf itu adalah ilmu tertinggi di agama Islam. Jadi di
prodi ini, mahasiswa akan belajar di antaranya Ushul Fiqh, Ulumul Hadis,
Ulumul al-Qur’an, Tauhid, Ilmu Kalam, dan lain lain semacamnya. Dengan
harapan ilmu-ilmu ini akan menjadi dasar pengetahuan dalam memahami dunia
tasawuf.
3.
Belajar
Psikologi
Sudah
pasti juga kalau prodi Tasawuf dan Psikoterapi akan belajar psikologi. Belajar
ilmu ini bertujuan untuk mengenal ilmu kejiwaan agar ketika dihadapkan dengan
klien, kita sebagai terapis dapat memahami klien dengan baik dan sudah memiliki
dasar keilmuannya. Ilmu psikologi yang dipelajari pun beragam, di antaranya Psikologi
Kepribadian, Psikologi Klinis, Psikologi Islam, Tasawuf dan Psikologi
Transpersonal, dan lain-lain. Tentunya, belajar ilmu-ilmu ini sangat seru
dengan berbagai tugasnya yang menambah wawasan, mengubah mindset, dan akan relate
banget dengan kehidupan sehari-hari.
4.
Belajar
Konseling
Sebagai
calon terapis tentunya kita diberikan bekal dalam teori konseling. Hal ini
karena sebelum menerapkan terapi kepada klien, pasti harus melalui sesi
konseling terlebih dahulu untuk mengetahui terapi apa yang tepat diberikan terhadap
kasus/masalah yang dialami oleh klien. Mata kuliah yang dipelajari mulai dari
Bimbingan Dan Konseling, sampai Praktikum Konseling dan Terapi. Selain
diajarkan konseling individu, di dalamnya juga diajarkan bagaimana konseling berkelompok,
yang mana setiap tugas-tugasnya pasti harus mencari klien untuk menerapkan
materi yang sudah dipelajari. Dengan begitu, kita tidak hanya belajar teori
saja, melainkan juga langsung pada praktiknya.
5.
Belajar Filsafat
Banyak
sekali mata kuliah tentang filsafat yang juga dipelajari di prodi Tasawuf dan
Psikoterapi, seperti Pengantar Filsafat, Filsafat Perenial, Metafisika, Etika
Umum, Etika Timur dan Barat, Logika, Filsafat Akhlak, Etika Sosial, dan masih
banyak lagi. Belajar filsafat bertujuan untuk membuka pikiran agar lebih
memahami suatu hal secara lebih luas dan rinci, serta dapat memiliki analytical thinking yang dalam. Karena ketika sudah mengenal tasawuf, orang-orang yang awam akan agama Islam, pasti
akan sering bersyahadat takut dikira murtad. Hahaha.. padahal konsepnya kan tidak begitu.
6.
Belajar Hal
Mistis
Di
sini, kami para mahasiswa Tasawuf dan Psikoterapi tak hanya belajar mistis di
agama Islam saja. Melainkan juga hal-hal mistis di agama lain (Kristen, Hindu,
Budha, dan agama dunia lainnya). Dengan begitu, secara tidak langsung kami juga
belajar perihal perbandingan agama. Dari sini nantinya akan menjadikan
mahasiswa untuk meningkatkan imannya. Hal-hal mistis yang dimaksud bukanlah
tentang hantu atau apapun itu, melainkan tentang bagaimana hubungan hamba
dengan Tuhannya hingga mendapatkan pengalaman mistis yang luar biasa, bahkan di
luar nalar manusia awam.
7.
Belajar Terapi
Nah,
hal ini nih yang paling penulis sukai. Karena selain belajar, mahasiswa juga
selalu praktik setiap minggunya. Apa lagi tugas-tugasnya, rasanya seperti
melakukan rawat jalan menyembuhkan diri-sendiri. Ditambah dapat bonus konseling
dan terapi langsung dari dosen yang juga seorang psikolog. Enak sekali bukan?
Sayangnya, masa pandemi ini, kami hanya bisa melakukan terapi secara online. Padahal dari dulu selama offline, setiap ada Jamkos pasti pergi ke
Lab Sufistik untuk sekadar relaksasi atau bahkan konseling dan terapi. Enaknya
lagi, gratis untuk mahasiswa Tasawuf dan Psikoterapi, tapi berbayar untuk yang
lainnya. Untuk ada tidaknya lab tersebut, biasanya tergantung setiap kampusnya,
kalau di UIN Sunan Ampel Surabaya sudah tersedia Lab Sufistik.
Sementara itu,
apabila membicarakan tentang prospek kerja, memang di prodi Tasawuf dan
Psikoterapi tidak akan sebanyak prodi lainnya yang memang sudah akrab di
telinga masyarakat. Namun, tenang saja sobat PK, setelah penulis sering berdiskusi
dan berkonsultasi dengan dosen (yang juga psikolog), dosen lain, atau bahkan Kaprodi,
akhirnya penulis dapat menyimpulkan bahwa lulusan Tasawuf dan Psikoterapi dapat
memilih pekerjaan sebagai berikut: PNS (Depag), Dosen, tenaga pendidik di
bidang Konseling Psikoterapis, Trainer Psikoterapi, Terapis bagi Anak
Berkebutuhan Khusus, Konsultan Keluarga/Masyarakat, Motivator, Tenaga Paliatif
di rumah sakit, Peneliti Sosial, dan lain semacamnya.
Sebenarnya,
masih banyak yang ingin penulis bahas. Namun, daripada menjadi karangan novel
nantinya, lebih baik sampai di sini dulu ya. Jadi sobat PK, apakah kalian
tertarik untuk masuk di jurusan Tasawuf dan Psikoterapi? Jangan ragu lagi jika
ingin masuk di jurusan tersebut. Karena ilmu-ilmu yang dipelajari tak hanya tentang
urusan duniawi saja, melainkan juga tentang urusan ukhrawi (akhirat). Baca juga, "11 Jurusan Kuliah di Bidang Kesehatan selain Kedokteran dan Perawat, Nomor 10 Paling Beda dari yang Lain." "Lulusan Tasawuf Psikoterapi Banyak Diserap Dunia Kerja."
Post A Comment
Tidak ada komentar :
1. Berkomentarlah dengan bahasa yang sopan. Tunjukkan bahwa anda adalah orang berpendidikan yang senantiasa menjaga etika.
2. Komentar tidak boleh menyinggung SARA, Porno, dan sejenisnya
3. Dilarang menggunakan akun Anonim.