3 Hal yang Harus Kamu Ketahui Sebelum Ikut Program Kampus Mengajar
Sumber: berita.upi.edu
Kegiatan Kampus Mengajar itu apa aja, ya? Apa cuma ngajar di dalam kelas doang? Lalu, suka duka ikut Kampus Mengajar apa aja, sih?
Halo, sobat pengen kuliah! Sebelum kita membahas lebih jauh mengenai Program Kampus Mengajar, kalian pasti sudah tahu dong dengan program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) yang diselenggarakan oleh Kementrian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) a.k.a Nadiem Anwar Makarim. Jika belum tahu, penulis akan membahas secara singkat.
Program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM), pertama kali dikenalkan oleh Menteri Nadiem usai melaksanakan upacara bendera dalam rangka memperingati Sumpah Pemuda ke-93. Menteri Nadiem menawarkan beberapa program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) diantaranya, yakni Magang Bersertifikat, Pertukaran Mahasiswa, Kampus Mengajar dan Studi Proyek Independen Bersertifikat.
Melalui program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM), Menteri Nadiem menginginkan mahasiswa dapat belajar di luar prodi maupun di luar kampusnya. Dengan begitu, mahasiswa dapat mengasah minat dan bakat mereka baik di dalam maupun di luar kampus.
Berdasarkan hasil wawancara (interview) dari beberapa narasumber, ada 3 hal yang harus kamu ketahui sebelum ikut program Kampus Mengajar. Penasaran? Yuk, langsung aja kita baca ulasannya!
1. Kegiatan yang Dilakukan Selama Ikut Kampus Mengajar
Kegiatan Kampus Mengajar memiliki fokus utama dalam praktiknya yakni pengenalan teknologi, penguatan numerasi dan literasi, serta membantu administrasi sekolah. Salah satu contoh kegiatan pengenalan teknologi seperti fungsi-fungsi tombol di keyboard, mengenal jenis-jenis microsoft dan juga pengenalan platform Asesmen Kompetensi Siswa Indonesia (AKSI).
Penguatan numerasi dan literasi dilakukan setiap pulang sekolah. Bagi siswa yang kurang dalam membaca (masih mengeja) dan siswa yang kurang dalam materi perkalian serta pembagian wajib mengikuti penguatan numerasi dan literasi.
2. Kampus Mengajar Bukan Hanya Mengajar di Dalam Kelas
Eits, untuk kamu yang berpikir bahwa kegiatan Kampus Mengajar pasti hanya mengajar di dalam kelas saja, kamu salah besar! Faktanya kegiatan Kampus Mengajar tidak hanya dituntut untuk membuat murid happy saat di kelas saja. Tetapi, juga butuh kesabaran maupun effort yang besar untuk mengkondisikan kelas.
Kegiatan Kampus Mengajar juga ada yang dilakukan di luar kelas seperti sosialisasi mengenai bullying kepada siswa-siswi. Ternyata di lingkungan siswa sekolah dasar (SD) tindakan bullying juga terjadi. Mereka biasanya mem-bully temannya secara verbal.
“Nah, dari sini kita harus menasihati bahwa tindakan bullying tidak pantas dilakukan. Mengapa? Karena akan membawa dampak untuk korban,” ungkap Devi Ria salah satu mahasiswi Kampus Mengajar angkatan 2.
3. Suka Duka Ikut Kampus Mengajar
Setiap kegiatan yang kita ikuti tentu mempunyai suka duka di dalamnya. Suka duka saat mengikuti Kampus Mengajar, di antaranya dapat menambah pengalaman serta relasi karena bertemu dengan orang-orang baru, belajar untuk memahami karakter orang lain, harus bisa beradaptasi dengan lingkungan sekolah penempatan, guru dan masyarakat setempat. Selain itu, dalam praktiknya kita harus benar-benar paham serta menguasai anak itu mau kita didik seperti apa.
“Bagi kamu yang masih ragu untuk ikut Kampus Mengajar, tetap semangat. Yuk, kapan lagi punya kesempatan untuk ikut andil dalam memajukan pendidikan Indonesia! Kalau bukan kita sebagai generasi muda, lalu siapa lagi?” -Devi Ria Arsitha
“Buat kamu yang ingin kuliah, jangan ambil jurusan hanya sekadar cari peluang atau ikut-ikutan teman. Tetapi, harus sesuai minat dan kemampuan kalian. Ikutilah kegiatan yang bermanfaat baik di dalam ataupun di luar kampus.” -Fauziah Andani
“Tetap semangat ikuti seluruh kegiatan yang telah pemerintah agendakan. Jadikan kegiatan itu untuk kamu berproses dalam hidup, bermanfaat bagi lingkungan dan berdampak bagi masyarakat. Kalau gagal coba lagi, man jadda wajada.” -Dilla Putri Liktaf
Post A Comment
Tidak ada komentar :
1. Berkomentarlah dengan bahasa yang sopan. Tunjukkan bahwa anda adalah orang berpendidikan yang senantiasa menjaga etika.
2. Komentar tidak boleh menyinggung SARA, Porno, dan sejenisnya
3. Dilarang menggunakan akun Anonim.