Mahasiswa Universitas Mataram Berdayakan Masyarakat Melalui Difersifikasi Olahan Air Nira di Dusun Kekait

Gempa bumi berkekuatan 7 Skala Richter (SR) yang melanda Nusa Tenggara Barat (NTB) pada tahun 2018 lalu mengakibatkan seluruh aspek kehidupan masyarakat lumpuh total, Daerah yang pada mulanya begitu aman, tentram, dan dinamis, dalam sekejap seakan tidak lagi tersisa. Seluruh lini dan sektor kehidupan, mulai dari sektor pendidikan, sosial, agama, maupun budaya. Hanya saja diantara berbagai sektor yang ada jika ditelisik, maka kehidupan ekonomi merupakan sektor terparah yang menerima imbas dari terjadi gempa yang ada. Kenyataan tersebut seakan tak akan terbantahkan dengan berhentinya seluruh kegiatan ekonomi masyarakat Lombok khususnya masyarakat Dusun Kekait Daye. Berdasarkan wawancara penulis 85 % terdampak gempa dengan dominasi merupakan rusak berat. Padahal Dusun Kekait Daye menyimpan potensi unggulan Nusa Tenggara Barat yaitu produk olahan air nira. Desa Kekait dijadikan sebagai desa agroindustri dan agrowisata. Sebanyak 95% masyarakatnya juga mengantungkan hidupnya sebagai petani aren. Namun akibat gempa yang melanda wilayah ini mengakibatkan proses produksi gula aren terhenti dan berdampak pada perekonomian masyarakat. Selain itu juga pemahaman dan pengetahuan masyarakat tentang olahan lain dari air nira masih sangat kurang. Belum adanya inovasi terbaru menjadikan produk-produk ungulan bernilai ekonomis rendah. Penjualan produkpun hanya dilakukan melalui offline di sekitar wilayah Kekait Daye dan pasar Gunung Sari. Tentu jika hal ini dibiarkan tidak akan mampu menghidupi kehidupan masyarakat di Dusun Kekait.


Gambar 1. Sebelum dan Pasca Gempa di Dusun Kekait Daye-NTB

Maka berangkat dari masalah ini, mendorong 5 mahasiswa dari Universitas Mataram yang beranggotakan Adi Septiawan (S1 Manajemen), Rangga Alif  Faresta (S1 Pendidikan Fisika), Sindi Nopita Agustina (S1 Pendidikan Matematika), Zamzami ( S1 Agroekoteknologi) dan Alan Maulana Karisma (S1 Teknik Sipil) serta dosen Pembimbing Ir.Heri Haryanto,M.Si dalam program pengabdian masyarakat yang berhasil lolos pendanaan KEMRISTEKDIKTI tahun 2019 dengan judul program KEKAIT DAYE SEJUTA HARAPAN (KESAN).
Gambar 2. Tahap Sosialisasi
Dalam program ini, dimulai dengan tahap sosialisasi dimana masyarakat dikenalkan dengan aneka produk dari air nira dan menginformasikan cara pembuatannya. Langkah selanjutnya adalah tahap pelatihan dimana masayarakat mulai mempraktikan teori yang mereka dapat pada tahap sebelumnya. Disini tim mahasiswa UNRAM mengajarakan pembuatan permen gula aren, kopi seduh gula are dan cokelat seduh gula aren.
Gambar 3. Tahapan Pelatihan Pembuatan Produk
Tidak hanya sampai disitu, masyarakat juga diajarakan cara pengemasan yang baik dan rapi agar produk yang mereka buat dapat bersaing dengan prosuk lainnya. Setelah itu tahap selanjutnya adalah pemasaran. Tim mahasiswa UNRAM mengajarkan cara pemasaran yang baik, seperti di toko online maupun offline.
Gambar 4. Produk yang siap dipasarkan
Harapannya, dengan adanya program ini dapat membantu perekonomian dan melakukan perecepatan revitalisasi terhadap kehidupan masyarakat di Dusun kekai Daye .Program pengabdian masyarakat ini sudah berlangsung sejak bulan Maret 2019 dan akan berakhir pada bulan Juli 2019.


Artikel ini dikirim oleh : Rangga Alif Faresta
Author Pengen Kuliah
Dipublikasikan oleh Admin (Pengen Kuliah)

Pengen Kuliah ~ Partner Merangkai Impian
Punya penemuan? atau punya ide menarik? atau punya tulisan/gagasan/pengalaman yang ingin dibagikan? Kirim tulisanmu ke webinfokuliah@gmail.com .
Mau dapet info ter-up-to-date setiap hari? Klik di sini dan temukan pengenkuliah di platform favoritmu!

Post A Comment

Tidak ada komentar :

1. Berkomentarlah dengan bahasa yang sopan. Tunjukkan bahwa anda adalah orang berpendidikan yang senantiasa menjaga etika.
2. Komentar tidak boleh menyinggung SARA, Porno, dan sejenisnya
3. Dilarang menggunakan akun Anonim.