3 SIFAT DOSEN YANG PERLU KAMU KETAHUI SEBAGAI MAHASISWA
Hai Pejuang Kuliah!!
Sumber: Pexels.com |
Menyandang status sebagai mahasiswa bukanlah suatu yang mudah. Pola belajar, tata krama, dan keaktifan mahasiswa itu sendiri saat kegiatan akademik maupun kegiatan non akademik menjadi modal dasar untuk dapat menyelesaikan masa studi. Tidak jarang dalam hal akademik mahasiswa masih mengalami kesulitan untuk mendapatkan nilai yang cukup agar lulus mata kuliah yang bersangkutan. Salah satu faktor yang menyebabkan masalah tersebut disebabkan oleh kekeliruan saat menilai sifat dan kemauan dosen yang bersangkutan. Oleh karena itu, penting rasanya penulis membagi pengalaman berdasarkan teori yang mungkin dapat diterapkan untuk mahasiswa yang ingin menilai sifat dan kriteria dosen, yaitu di antaranya:
Teori Subjektif
Subjektif merupakan sifat dosen yang mungkin sesekali kita temui. Dosen yang sifatnya subjektif biasanya akan lebih memperhatikan subjek (mahasiswa) dari segi penampilan, kerapian, dan keaktifan mahasiswa itu sendiri di dalam kegiatan belajar mengajar. Biasanya soal ujian yang diberikan oleh dosen yang sifatnya subjektif itu tidak terlalu susah, objek penilaian lebih berdasarkan pribadi mahasiswa itu sendiri.
Teori Objektif
Objektif merupakan sifat dosen yang paling sering kita temui di kampus. Dosen yang sifatnya objektif lebih cenderung melihat kekuatan dan keabsahan jawaban ujian yang diberikan berdasarkan literasi yang sudah diberikan. Biasanya soal yang dibuat sangatlah sulit dan cara menjawabnya harus disertai sumber dan analisis yang kuat oleh mahasiswa itu sendiri. Jika mahasiswa minim literasi maka dapat dipastikan akan sulit untuk mendapatkan nilai yang cukup untuk lulus mata kuliah yang bersangkutan.
Teori Campuran
Teori campuran merupakan gabungan antara subjektif dan objektif. Dosen yang memiliki sifat yang campuran merupakan dosen yang pasti ada disetiap kampus, biasanya dosen ini yang paling ditakuti dan dihindari oleh para mahasiswa. Selain susahnya untuk mendapatkan nilai hal yang lain seperti kedisiplinan, tata krama sangat dipegang teguh oleh dosen yang bersangkutan. Jika hal ini diabaikan maka dapat dipastikan akan menghambat mahasiswa lulus mata kuliah yang bersangkutan.
Oleh karena itu, sebelum dan setelah pengisian Kartu Rencana Studi Perkuliahan (KRS) maka penting untuk mahasiswa menggali informasi dosen yang bersangkutan agar mahasiswa dapat mempersiapkan strategi dan segala kemungkinan yang mungkin akan terjadi dikemudian hari. Pesan dari penulis perbanyaklah literasi dan relasi karena itu merupakan modal dasar yang bisa “kamu lakukan” ketika mengalami masalah-masalah akademik seperti yang dijelaskan pada alinea sebelumnya. Semoga artikel ini bisa bermanfaat, sampai jumpa di artikel selanjutnya.
Keyword: Sifat dosen
Post A Comment
Tidak ada komentar :
1. Berkomentarlah dengan bahasa yang sopan. Tunjukkan bahwa anda adalah orang berpendidikan yang senantiasa menjaga etika.
2. Komentar tidak boleh menyinggung SARA, Porno, dan sejenisnya
3. Dilarang menggunakan akun Anonim.