Ikuti Cara ini untuk Kamu yang Bingung Mengatur Waktu

TIme-Management-864x518.jpg

Sumber: https://canadiem.org/time-management-in-the-ed-is-there-such-a-thing/


Halo Pejuang Kuliah!

Siapa nih yang masih bingung untuk memanajemen waktu? Atau malah bingung kalau diterpa banyak kegiatan/tanggungan sekaligus? Sebagai mahasiswa, pasti tidak asing lagi jika dihadapkan dengan beberapa tanggung jawab secara bersamaan. Bagi mahasiswa yang ikut organisasi (satu atau lebih), bahkan ada yang sambil kerja dan aktif komunitas di luar kampus, tentunya keterampilan mengatur waktu sangat dibutuhkan. Tak hanya itu, bagi mahasiswa yang hanya fokus menjalani kuliah, juga harus memiliki keahlian dalam mengatur waktu. Sebab, keterampilan dalam mengatur waktu sangat bermanfaat untuk meminimalisir terjadinya kelupaan, kelalaian, bahkan mencegah stres.

Sehubungan dengan stres, berdasarkan penelitian Ade Chita Putri Harahap, et.al dalam jurnal Bibliocous yang diterbitkan pada tahun 2020, dijelaskan bahwa penyebab stres akademik bagi mahasiswa salah satunya karena lamanya belajar, banyaknya tugas, dan kebiasaan menunda-nunda. Dengan demikian, dapat kita simpulkan jika hal itu terjadi akibat rendahnya keterampilan mahasiswa dalam mengatur waktu. Jadi sobat PK, tidak mau kalau hal itu semua terjadi pada kita, kan? Pastinya, kalian tetap ingin aktif organisasi sekaligus dapat disiplin serta maksimal dalam mengerjakan tugas mata kuliah agar mendapat nilai bagus, benar bukan? Tenang saja sobat PK, penulis punya solusinya. 

Inilah 7 cara agar dapat memperbaiki manajemen waktu yang buruk:

  1. Menuliskan jadwal kuliah 

White-Blue-Green-Class-Schedule.jpg

Sumber: https://www.canva.com/de_de/lernen/schoene-stundenplan-vorlagen-zum-erstellen/

Sebelum mencatat jadwal kegiatan yang lainnya, alangkah lebih baik untuk menuliskan jadwal mata kuliah terlebih dahulu. Hal ini untuk membuat otak kita lebih cepat mengingat dan melatihnya agar senantiasa mendahulukan kelas perkuliahan, karena menghadiri kelas adalah waktu yang paling penting bagi seorang mahasiswa. Sebab jika seseorang sudah sering melalaikan kelasnya, maka nantinya akan memengaruhi nilai akhir, bahkan dapat berakibat pada mengulang mata kuliah. 

  1. Membuat Notes 

Sumber: https://carisinyal.com/aplikasi-note-dan-memo/

Catatan boleh dilakukan pada buku, kertas, atau note yang ada di Hp. Pada bagian ini berisi catatan tentang tugas-tugas apa saja yang dibebani kepada kita, baik tugas mata kuliah, tugas organisasi, maupun tugas-tugas lain di luar urusan kampus. Hal ini bertujuan agar kita bisa mudah dalam mengingat segala kewajiban sehingga dapat membentuk rasa tanggung jawab, baik kepada diri sendiri maupun kepada orang lain.

  1. Membuat Pengingat di Kalender 

WhatsApp Image 2021-10-18 at 09.12.11.jpeg

Di sini kita boleh memakai kalender yang ada di Hp ataupun kalender biasa. Namun, penulis lebih menyarankan kalian untuk mencatatnya pada kalender di Hp saja, karena Hp-lah yang lebih mudah dan biasa dibawa kemana-mana. Berbeda dengan catatan yang sebelumnya, di bagian ini lebih kepada membuat catatan tentang jadwal kegiatan di luar urusan kampus, ditambah lagi dengan menuliskan deadline tugas-tugas (kapan harus selesai), yakni deadline yang kita buat sendiri (bukan yang telah ditentukan). Dengan begitu, berilah catatan pada kalender dengan tanggal minimal 3 hari sebelum deadline yang sebenarnya. Sebab, membuat catatan di kalender Hp ini lebih jelas dengan adanya fitur tanggal dan jam. Jadi, hal itu lebih membuat kita disiplin terhadap waktu, juga dapat  menjadi alarm kepada kita.  

  1. Buatlah To-Do-List

istockphoto-1092571024-612x612.jpg

Sumber: https://www.istockphoto.com/id/foto-foto/to-do-list

Seperti yang sudah kita ketahui, to-do-list rasanya sudah akrab di telinga kita. Bagi penulis, to-do-list seperti rangkuman kegiatan yang dekat-dekat ini akan kita lakukan. Di sini kita menuliskan kegiatan/tugas apa saja yang 3 hari kedepan akan kita kerjakan, mulai dari yang paling penting hingga yang biasa saja. Pada to-do-list, penulis biasanya juga mencantumkan aktivitas lainnya, seperti membersihkan kamar, mencuci baju, memasak, dan lain-lain. Selain itu, biasanya penulis juga menuliskan cicilan tugas yang akan dikerjakan (misal: hari ini mengerjakan bab 1, atau seterusnya). Dengan begitu, lebih baik jika dituliskan pada kertas lalu ditempel di dinding kamar/meja belajar. 

  1. Check Jadwal Setiap Hari

istockphoto-504613606-612x612.jpg

Sumber: https://www.istockphoto.com/id/vektor/gambar-doodle-kalender-bulanan-gm504613606-83227419

Ini merupakan tips basic yang bisa kita lakukan agar kita tidak lalai akan segala tanggungan yang ada. Bagi penulis, mengecek jadwal setiap hari adalah tindakan kehati-hatian, cara ini lebih cocok bagi seseorang yang bertipe perencana (bukan tipe-tipe fleksibel). Jadi, kita sudah mempersiapkan rencana dalam melakukan aktivitas harian kita, dan apa saja yang lebih penting untuk kita kerjakan selama sehari ke depan. Biasanya, penulis mengecek setiap bangun tidur, yakni ketika selesai ibadah, dan bagi yang non muslim bisa mengeceknya setelah cuci muka.  

  1. Kerjakan meskipun Sedikit

1585892852506-5e86cf1171d69604877f5d52.jpeg

Sumber: https://www.kompasiana.com/jora5074/5e86d1d1097f360a500a4702/wfh-siswa-usil-dan-malas-mengerjakan-tugas-itu-kini-menjadi-rajin

Biasanya dalam melakukan tugas, rasa malas itu kadang hadir. Lalu, tak jarang malah suka menunda-nunda sampai tiba-tiba deadline sudah dekat saja. Untuk menghindari hal itu, pada bagian ini penulis akan memberikan contoh dalam mengerjakan salah satu tugas di kelas perkuliahan agar lebih paham dengan tips ini. Semisal dosen memberikan tugas menulis jurnal: pertama, kita harus membuat outline pada artikel kita; kedua, ingat deadline, kapan tugas ini akan dikumpulkan; ketiga, tentukan mana yang menurut kita lebih mudah dikerjakan, maka kerjakanlah lebih dulu. 

Dengan itu semua, kita harus konsisten dan tanamkan mindset. Malas boleh, tapi tugas jangan lengah. Mari kerjakan sedikit demi sedikit nanti pasti selesai.” Cara ini nantinya harus dituliskan juga pada to-do-list (seperti yang sudah dijelaskan di nomor 4). Hal ini bertujuan agar kita tidak malas-malasan lagi. Tidak apa-apa yang penting setiap harinya ada yang dikerjakan. Karena maraton mengerjakan tugas juga bukanlah tindakan yang baik, sehingga bagi penulis menyicil tugas jauh lebih baik. Cara ini juga berlaku untuk tugas-tugas yang lainnya yang memungkinkan untuk dicicil. Namun, tidak berlaku lagi untuk kegiatan yang saat itu juga harus dikerjakan, seperti mengisi Webinar, mengajar les, rapat organisasi, atau semacamnya. 

  1. Self Reward 

42826718_m-702x390.jpg

Sumber: https://blog.kredivo.com/4-cara-self-reward-yang-tetap-on-budget/

Self reward adalah salah satu cara kita untuk mencintai diri sendiri. Sebab dengan kita menghargai dan mengapresiasi diri sendiri, nantinya akan membuat jiwa kita merasakan energi positif setelah banyaknya energi yang kita kuras untuk mengerjakan sesuatu. Lalu akhirnya jiwa kembali membaik dan tubuh kita menjadi sehat. Self reward tidak perlu mahal-mahal, cukup dengan istirahat yang cukup, melakukan relaksasi, peregangan, makan-makan, atau refreshing dengan sekadar jalan-jalan melihat indahnya alam semesta. 

Selain itu, self reward juga dapat dilakukan dengan cara yang lebih sederhana lagi. Yakni, dengan hanya memberikan afirmasi positif pada diri sendiri seperti, “Terima kasih Tuhan (Alhamdulillah bagi yang muslim), karena hari ini aku bisa menyelesaikan (sebutkan apa saja). Maafkanlah aku wahai aku, karena sudah membuatmu lelah. Tapi, aku merasa bersyukur karena kamu dan aku bisa kuat dan dapat disiplin menyelesaikan sesuai jadwal/target (jika tidak sesuai target, tidak apa-apa). Terima kasih Tuhan atas segala kebaikan-Mu dan terima kasih juga wahai aku karena sudah menemaniku selama ini. Kita luar biasa.” Kalimat ini bisa diganti sesuai keinginan masing-masing, yang penting masih merupakan kalimat afirmasi yang positif.

Baca juga: 7 Bentuk Self Reward yang Bisa Dilakukan sebagai Upaya Apresiasi Diri 

Itu dia sedikit tips yang dapat diikuti oleh sobat PK. Kuncinya adalah komitmen, sabar, dan nikmati prosesnya. Memang pada awalnya, sekadar mencatat saja rasanya sudah malas sekali. Namun, sampai kapan kita akan memelihara rasa malas dalam diri? Bukankah yang mendapatkan ruginya sudah jelas diri sendiri? Dalam berproses ini, sama halnya dengan memakai helm pertama kali. Rasanya sakit, berat, aneh, dan seperti ada yang mengganjal, tapi lama-kelamaan rasanya akan nyaman bahkan jika keluar tidak menggunakan helm malah terasa ada yang kurang. So, sobat PK selamat mencoba ya!


Dipublikasikan oleh Admin (Sibghoo_)

Pengen Kuliah ~ Partner Merangkai Impian
Punya penemuan? atau punya ide menarik? atau punya tulisan/gagasan/pengalaman yang ingin dibagikan? Kirim tulisanmu ke webinfokuliah@gmail.com .
Mau dapet info ter-up-to-date setiap hari? Klik di sini dan temukan pengenkuliah di platform favoritmu!

Post A Comment

Tidak ada komentar :

1. Berkomentarlah dengan bahasa yang sopan. Tunjukkan bahwa anda adalah orang berpendidikan yang senantiasa menjaga etika.
2. Komentar tidak boleh menyinggung SARA, Porno, dan sejenisnya
3. Dilarang menggunakan akun Anonim.